Barok (Baroque) yang berarti aneh, sangat penuh dengan hiasan, rumit, berbelit-belit, berlebihan serta memenuhi tempat dan wadah, baik dengan tindakan, gerakan, bunyi, hiasan dan warna. Zaman Barok menandai akhir dari zaman Renaissance dan masuk kedalam zaman yang lebih bersifat feodal dan aristokratis. Zaman ini dimulai tahun 1600 dan diakhiri dengan tahun 1750 dengan wafatnya Johann Sebatian Bach, seorang komponis kenamaan zaman Barok (1685-1750).
Manusia dalam zaman Barok tidak hanya sekedar melihat kemanusiaannya serta keberadaanya secara seutuhnya sebagaimana dalam zaman Renaissance dengan humanism nya, manusia dalam zaman barok mulai memeprhatikan perasaan dan imaginasi (affectus dan fantasi), manusia dalam zaman barok tidak segan-segan untuk menggali kemanusiaan dan jiwa seni bahkan sampai memperluas realitas hidup. Oleh karena itu sifat kesenian dalam zaman ini seakan akan menampilkan sebuah ilusi total yang melebihi dari realita sesungguhnya (contoh altar gereja yang dihias sedemikan rupa rumitnya sehingga menyerupai surga yang terbuka, melebihi fungsi fungsionalnya sebagai meja/mezbah sederhana).
Masyarakat dalam zaman masih mempertahankan sistem feodalisme dengan strata sosial terurut demikan: Raja, Bangsawan, Rohaniwan (intelektual), penduduk kota (pedagang) dan petani. Kebanyakan karya seni baik seni rupa, seni lukis dan terutama juga seni musik menjadi kegemaran serta bagian kehidupan sosial bagi masyarakat barok khususnya Raja, Bangsawan dan Rohaniwan, sehingga banyak karya-karya seni terkenal meupakan persembahan dan pesanan bagi ketiga golongan utama dalam maysrakat barok. Kebanyakan Raja dan Bangsawan memerintah secara absolute. Selain aristokrat, gereja banyak menggunakan seni barok untuk membuat ibadat lebih atratktif, berkesan dan
surgawi. Bangsa eropa saat ini dibagi menjadi dua golongan: Umat Katolik dan Umat Protestan. Seniman-seniman yang terkenal pada zaman ini seperti: Rembrandt, Rubens dan Bernini.
Dalam seni musik, gaya barok berkembang dengan pesatnya tahun 1600-1750, dengan dua raksasa musik yang terkenal G.F. Handel dan Johann Sebastian Bach, musisi yang terkenal lainnya seperti Claudio Monteverdi, Henry Purcell, Arcangelo Corelli dan Antonio Vivaldi, walaupun terkenal di zamannya, tetapi tidak seterkenal lintas zaman seperti Bach dan Handel. Musik Barok dapat dibagi menjadi 3 bagian;
1. Musik Barok Awal (1580-1630)
2. Musik Barok Pertengahan (1630-1680)
3. Musik Barok Akhir (1680-1750)
Pada masa Barok awal kebanyakan komponis menyukai karakteristik homophonic dibandingkan dengan karakter poliphonik Renaissance, kebanyakan music hanya menggunakan satu melodi diiringi dengan iringan chord (Aria dan Recitative). Pada masa pertengahan musik barok bentuk musik baru mulai menjalar di eropa, tangga nada mayor dan minor menjadi dasar komposisi, dalam zaman ini mulai banyak komponis yang menggubah karya musik instrumentalia (tanpa vokal), banyak komposisi bagi instrumen tertentu, paling banyak adalah gubahan untuk biola, dalam periode ini. Diakhir zaman barok, poliphoni yang jauh lebih rumit menjadi kebanyakan pilihan para komponis, musik instrumen menjadi sama pentingnya dengan musik untuk vokal, kebanyakan musik barok yang diketemukan saat ini adalah, musik barok dari zaman akhir barok (1680-1750).
Karakteristik Musik Barok
Kesatuan Ekspresi Sebuah karya musik barok biasanya menyatakan satu ekspresi dasar, apabila sebuah karya diawali dengan ekspresi emosi yang gembira maka ekspresi musik ini akan tetap sampai akhir karya musik tersebut. Hal ini terutama dapat diketemukan dalam karya musik vokal. Perubahan ekspresi biasanya diikuti dengan perubahan musiknya juga (musik diakhiri dan dimulai lagi dengan ekspresi yang berbeda).
Ritme
Dalam musik Barok, ekspresi yang tetap biasanya disampaikan dengan pola ritme yang terus berlanjut dan cenderung diulang ulang. Ritme dan irama lebih ditekankan dibanding dalam musik renaissance. Melodi Melodi Barok cenderung menciptakan perasaan yang berkelanjutan, melodi tema akan diulang terus menerus dalam sebuah karya musik barok walaupun dalam bentuk yang bervariasi karakter melodi tema lagu tidaklah berubah banyak.
Dinamika
Dalam Musik Barok dinamika tidaklah berubah secara tiba tiba tetapi bertahap, tetapi walaupun demikian para penyanyi dan pemain instrumen dalam praktiknya kerap membuat perubahan yang cukup nyata guna mengekspresikan emosi dalam sebuah karya musik
Textur/Pola
Dalam masa akhir musik Barok, kebanyakan berupa musik musik Poliphony didalam pola musiknya. Pola poliphony yang terdapat dalam musik barok berbeda dengan textur poliphony dalam musik renaissance. Dalam musik barok terdapat satu atau dua melodi tema yang berkejar kejaran atau saling berdialog dengan satu sama lainnya, dalam hal ini biasanya bagian treble (sopran) berdialog dengan bagian bass, dan melodi utama keduanya diulang ulang, ini menjadi pola dasar poliphony yang digemari.
Barok biasa disebut dengan istilah Musik Kamar (Chamber Orchestra). Dalam sebuah orkes kamar biasa dibagi menjadi dua bagian pemusik: group besar dan group kecil. Paduan musik semacam ini biasa disebut dengan Concerto Grosso. Concerto Grosso adalah sebuah group kecil pemusik yang berperan sebagai Solis – bermain/berdialog musik dengan group besar pemusik yang
disebut Tutti (Bahasa Italia: Semua) dalam satu orkes kamar. Dialog antara Solis dan Tutti biasanya adalah dialog antara dua melodi tema yang dimainkan secara bergantian oleh kedua belah pihak
pemusik, tehnik permaian seperti ini dinamakan Bentuk Ritornello.
Fuga
Fuga adalah sebuah komposisi poliphony yang berdasarkan sebua tema melodi utama yang disebut sebagai Subyek. Dan dalam sebuah Fuga: Subyek akan diimitasikan oleh melodi-melodi lain (imitasi dari Subyek). Melodi-melodi lain ini disebut dengan Suara (Voices).
Opera
Walaupun dimulai pada zaman Renaissance, tetapi berkembang dengan pesatnya pada zaman barok. Opera dalam zaman barok adalah Drama yang dinyanyikan dengan iringan orkes. Sebuah opera dalam zaman ini merupakan kolaborasi antara dramawan dan komponis, dramawan opera disebut dengan istilah Librettist. Seorang Librettist akan membuat teks drama sesuai dengan musik yang digubah oleh komponis.
Sonata
Sonata adalah sebuah gubahan musik yang terdiri dari dua atau tiga bagian, masing masing dengan karakter dan tema yang berbeda. Komposisi ini untuk satu sampai delapan instrumen alat musik. Trio Sonata adalah sebuah sonata untuk tiga melodi: dua melodi tinggi (treble) dan satu basso continuo (bass). Treble bisa berupa biola, flute, oboe dll. dan basso continuo: cello atau viola di gamba (cello zaman barok) dengan harpsichord. Jadi trio sonata biasa di mainkan oleh empat alat musik.
Suita
Sebuah komposisi besar yang terdiri dari beberapa lagu dengan irama irama tertentu, lagu –lagu yang dipakai adalah lagu-lagu dansa yang mempunyai asal dari negara-negara yang berbeda-beda. Sebuah komposisi suita bisa digubah untuk sebuah orkes kamar, atau juga bisa digubah untuk satu alat musik. Contoh sebuah suita dengan lagu-lagu (dansa).
Cantata
Cantata merupakan sebuah karya yang dinyanyikan, (selalu menggunakan vokal), dan biasanya sebuah kantata adalah sebuah karya musik gerejawi. Sebuah cantata biasanya dinyanyikan dalam
ibadat gereja reformasi (Protestant). Sebuah cantata dalam zaman barok biasanya berdasarkan ayat-ayat dari Kitab Suci dan himne-himne jemaat. Sebuah cantata biasanya digubah untuk sebuah paduan suara, solis vokal , organ pipa dan orkes kamar.
Komponis-Komponis Zaman Barok:
1. Johann Sebastian Bach
2. George F. Handel
3. Henry Purcell
4. Antonio Vivaldi
5. Giovani Baptista Pergolesi
6. Jean P. Remeau
7. Johann G. Walther
8. Arcangelo Corelli
9. Claudio Monteverdi.
No comments:
Post a Comment